Tradisi Wiwitan

Lutfi Alfian 16 Mei 2024 17:16:30 WIB

Dusun Kategan, Kalurahan Patalan lestarikan tradisi Wiwitan sebelum masa panen padi. Kegiatan ini sebagai kearifan lokal yang dilaksanakan petani sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.

Wiwitan sebagai ritual dengan doa bersama sebelum masa panen padi yang dilaksanakan masyarakat Jawa. Hanya saja dalam perkembangannya  tradisi ini mulai ditinggalkan. Petani di wilayah dusun Kategan berupaya melaksanakan tradisi wiwitan ini dengan dukungan pemerintah Kelurahan. Kegiatan wiwitan ini dilaksanakan Senin (16/05/24) di pematang sawah dusun Kategan.

Lurah Patalan, Sayudi mengatakan tradisi wiwitan ini sebagai ungkapan rasa syukur atas tanaman yang tumbuh dengan baik dan siap untuk dipanen. Diharapkan hasil panen yang melimpah dan menambah kesejahteraan bagi petani. Wiwitan berasal dari kata Wiwit yang berarti memulai untuk memotong padi. 

Wiwitan dipimpin ketua Kampung sebagai tokoh masyarakat. Sebelum mulai memanen diawali dengan doa dan dilanjutkan memotong padi sebagai simbol siap dipanen. Kemudian dilanjutkan dengan menyantap makanan dan juga dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Melestarikan tradisi wiwitan secara tidak langsung sebagai upaya mengembangkan pertanian di Kelurahan Patalan. Disamping sebagai wujud ketahanan pangan, selain sebagai wisata alternatif.

Komentar atas Tradisi Wiwitan

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License